Dars Ahadan Tafsir Jalalain 11 Mei 2025
Faidah2 Ngaji Ahadan Abah Yai KH.Muhammad Najih Maimoen
خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِّن بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ۚ
Abah mengatakan bahwa Tanda-tanda kekuasaan Allah adalah, adanya hewan ternak, padahal dunia sudah modern, banyak hiruk pikuknya adalah tentang kemodernan, tapi hewan ternak tidak bisa dilupakan dari kehidupan manusia. Beliau mencontohkan makanan, lauk pauk, hingga kendaraan.
Dan Begitu menakjubkannya ciptaan Allah, yang dengan kekuasaannya semua diatur, tanpa ada yang bisa merubah.
Abah mengatakan bahwa sekarang kita dilupakan akan itu semua, semua tidak lagi mengingat tentang hewan ternak, tapi ke hal yang lain. Beliau mencontohkan bahwa dalam makan pun di arahkan ke instan, yaitu micin, dll.
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَ ﴿٦﴾
Bahkan Orang kafir yang melupakan Allah dan mentuhankan selainnya, masih tetap diberi rahmat oleh Allah. Bahkan masih diberi rizki berupa hewan ternak tersebut.
Abah mengomentari tentang orang yang menjadikan sapi sebagai transportasi, menurut beliau sapi itu dibuat ngrakal ( membajak sawah ) sebagaimana yang ada di hadits.
Abah juga mengutip dari Imam Syafii, bahwa tiap minggu seorang dianjurkan untuk makan daging.
إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ ۖ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾
Allah tidak butuh terhadap makhluknya, tapi makhluklah yang butuh pada Allah. Terserah mau melakukan apa,
وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ
Allah menciptakan kufur, dan Allah tidak ridho terhadap kufur tersebut.
Imam Ghazali pernah mengatakan
ليس في الامكان ابدع في المكان
Tiada perkara yang mungkin itu lebih indah dari perkara yang ada.
Jangan lihar jeleknya, tapi lihatlah menyeluruh.
Abah mengomentari tentang seorang yang mengatakan bahwa kitab shohih Bukhori tidak ditulis oleh imam Bukhori sendiri, bahwa naskah yang dimiliki Al azhar itu tahun 600 an hijriyah. Dan perkataan seperti ini menyebabkan seorang menjadi tidak yakin bahwa kitab tervalid setelah Al Qur'an adalah Bukhari.
Menurut Abah Najih, ketika kita meniti sejarah, Syiah lah yang menghalangi tersebarnya karangan imam Bukhori, dan pemerintah pada waktu itu juga pro terhadap Syiah.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
Bahwa tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain. Orang kafir juga tidak menanggung dosa orang tuanya yang kafir.
Abah mengatakan jangan membela walaupun itu orang tua sendiri tentang kekufuran, karena ada ayat
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
jangan pernah mencampur adukkan urusan agama dan nasab. Dan kita jangan mengungkit-ungkit tentang kekufuran dari orang moyang kita. Seperti pribahasa dalam jawa "ngangkat duwur mendem jeru".
Abah mencontohkan seandainya moyang kita adalah seorang pejuang menyatukan negri, seperti sumpah palapa, maka kita berhak bersyukur karena semangatnya. Bukan kok membenarkan tentang agamanya yang selain islam.
Seandainya menyatukan sumpah palapa. Maka
Intinya kita tidak membela tentang kekufuran.
Abah mengomentari bahwa banyak didesa ketika tahlilan ada yang mengucapkan
ثم الى روحى ابينا ادم وامّنا حواء وما تناسل منهما
Tanpa ditambahi مسلمين مسلمات مؤمنين مؤمنات
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُوْٓا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۗ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيْلًاۖ اِنَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِ ٨
"Apabila ditimpa bencana, manusia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya. Akan tetapi, apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa terhadap apa yang pernah dia mohonkan kepada Allah sebelum itu dan dia menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bersenang-senanglah dengan kekufuranmu untuk sementara waktu! Sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.”
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُوْٓا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ
Kadang sifat seperti ini sering muncul pada golongan kita. Ketika ditimpa rizki yang sedikit, maka ia semangat untuk ibadah. Dan ketika diberi rizki yang banyak, maka ia malas untuk ibadah.
Abah juga mengatakan bahwa pada zamannya Nabi Muhammad seorang yang banyak iman kepada nabi adalah orang yang miskin. Dari kalangan orang kaya pun ada, tapi tidak sebanyak golongan orang miskin.
Bahkan ada orang yang
فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
Monggo kito Istiqomah nang agamane Allah, entah itu kaya ataupun miskin.
Mbah Moen pernah mengatakan bahwa kapan melu agamane Allah hidupnya akan kaya. Dan ini dimaknai oleh Abah Najih karena pada waktu itu ada jihad fisabilillah (perang). Sedangkan zaman sekarang sudah tidak ada. Dan ini yang menyebabkan umat Islam ada yang kaya dan miskin.
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِࣖ ٩
Imam Syafii berpendapat bahwa orang yang kaya wajib mengeluarkan 2 mud, orang sederhana mengeluarkan 1,5 mud, orang miskin mengeluarkan 1 mud. Abah Najih mengomentari pendapat ini dengan melihat bahwa ketika itu imam Syafii bertempat di daerah metropolitan, sehingga rakyatnya banyak yang sejahtera, tapi ketika orang itu sebaliknya, maka wajib mengeluarkan semampunya.
#Dars Ahadan Tafsir Jalalain
# Syaikhuna KH. Muhammad Najih Maimoen حفظه الله تعالى ورعاه
#Ahad 13 Dzulqaidah 1446/ 11 Mei 2025

Komentar
Posting Komentar