Ringkasan Ngaji Riyadussholihin
| Abah najih dan syaikhina mbah A'wani Lodan. |
Malam Selasa 16 Rajab
مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا۟ مَا عَٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُۥ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا۟ تَبْدِيلًا
(Al Ahzab 33:23)
- Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).
- para sahabat jaman dahulu gigih dan bangga berperang ( kalau sekarang eranya dakwah) membela agama Allah SWT berusaha menyenangkan Hati Rasulullah SAW meski penuh dengan tatu (luka-luka) , bahkan nyawapun tak mengapa, justru baginya murah harganya jika demi membela agama.. Tapi naas orang (muslim) sekarang beraninya buat tato ( alih-alih ingin disebut orang sangar, namun para mujahidinlah yang berhak disematkan padanya jiwa sangar [ pemberani ] meski niatnya tidak begitu), sudah begitu nanti kalo orang bertato tsb tobat malah di pamer-pamerkan sebagaimana sebagian artis sekarang gayanya taubat tapi ternyata dapat uang karena bisa dijadikan untuk ladang endrose ( iklan ) [ semoga taubatnya tidak begitu ]. Tapi sekarang lebih mengerikan lagi bukan tato tapi lato-lato, sebab mengganggu kenyamanan publik apalagi cara kerjanya tersirat filosofi Saling Membenturkan kedua objek sebagaimana orang yahudi sukanya mengadu domba umat islam.
- jadi Allah-lah yang menciptakan perbuatan manusia, tapi tidak menafikan Gusti Allah juga melihat,mengawasi,mencatat, bahkan membalas perbuatan tersebut,tapi jangan samakan Allah dengan Dalang, karena dalang tidak bisa menilai dan membalas bahkan jika wayangnya hendak bergerak, dalang sendirilah yang harus menggerakkannya beda dengan Allah yang maha suci jika sudah menciptakan perbuatan manusia maka terlaksana lah perbuatan tersebut tidak perlu Allah سبحانه وتعالى sendiri yang terjun .
- meski filosi wayang mengandung kebenaran tapi tentu ada salahnya juga, misalnya Dalang hanya mampun menggerakkan 2 objek sedangkan semua yang ada di alam semesta ini Allah-lah yang menggerakkannya nan juga mengaturnya, walhasil wayang hanyalah sebagai gambaran kecil atas maha agungnya Allah,maha kuasanya Allah,maha mengaturnya Allah SWT.
- jangan dipahami Allah menciptakan perbuatan manusia berarti Allah juga melakukannya melainkan itu tetap perbuatan manusia sendiri, logikanya begini andaikan Manusia sedang makan, sedang BAB, sedang mencuri dll. masak mau kita nisbatkan perbuatan itu semua bahwa Allah juga Melakukannya? Kan tidak!!!akan tetapi Allah-lah yang memudahkan (menghendaki) terjadinya itu semua.
- yang Patut kita petik sisi hikmahnya Perwayangan yaitu kita sebagai santri selayaknya berpendirian seperti wayang yang notabenenya adalah benda mati ( ibarat kata udahlah kita santri itu selayaknya jenazah) jadi harus pasrah bongko'an ( Totalitas ) pada dalangnya ( Kyainya ) baik digerakkan kesana,kesini, di elem (puji) bahkan di dukoni (Peringatkan) sekalian harus tetap patuh, legowo (menerima lapang dada) dan tentunya jangan memaksakan kehendak sebab khawatir jika nanti menyerupai jabbariyyah, artinya meski kita punya pilihan (keinginan) jangan dijadikan prioritas justru harus kita Pasrahkan hasil akhirnya kepada Allah . Ingatlah أنا أريد وأنت تريد والله يفعل ما يريد
- Cukuplah motto itu jadi pedoman hidup kita insyaallah hati kita akan Tenang Tidak Mudah Grundel (kecewa) sehingga jika kenyataannya keinginan kita tersebut dikabulkan oleh Allah itu berarti Allah-lah yang langsung mengganjarnya karena tahu niat tulusmu, akan tetapi jika belum dikabulkan Allah itu berarti isyarah dari Allah agar kita intropeksi diri, berbenah diri, Dan tentunya Allah ingin melihat kesungguhan hambanya dalam berdo'a kepada-Nya, karena sebenarnya kejelekan (apes) yang kita alami muaranya sebab dari kita sendiri Seperti dalam firman Allah : مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ (An Nisa 4:79)
- haqiqatnya yang memberi rejeki itu Allah bukan sebab kerja keras kita melainkan usaha kerja hanya sebagai salah satu jalan untuk memperolehnya, sebagaimana kita diberi kepintaran itu fadhol dari Allah bukan kok sebab sregepnya (ketekunan) kita, belajarnya kita, sebagaimana telah disampaikan oleh KH. Simbah A'wani lodan dari murabbinya syaikhina Maimun Zubair .
- jangan sampai kita punya paham wahdatil wujud yang mana mengatakan bahwa Allah itu menyatu dengan kita, sehingga konotasinya berarti kita tidak perlu ibadah (sholat) lagi, ini Paham sangat bahaya, aduh tragisnya Doktrin ini telah meracuni anak muda kita lebih-lebih kalangan mahasiswa yang prodinya USULUDDIN,mereka sok gaya ngakunya pingin mengikuti nabi ibrahim dalam hal safari mencari tuhan tapi ujung-ujungnya mereka enggang untuk Shalat karena Doktrin Tadi Mereka Berasumsi " Cukup Ingat Allah Jika ingin Sholat". Syaitan ini Pemikirannya.
- Pokoknya kalau kita dapat Berbuat Baik, melakukan amal sholeh, kita harus ingat bahwa semua itu merupakan Taufiq hidayahnya Allah SWT dan kalau kita berbuat Dosa tentunya Kita harus Ingat Senenarnya Kejelekan Apa Yang Telah kita Perbuat, kok Sampai kita melakukannya?meski itu semua juga bagian Taqdirnya Allah
- janganlah kita Berperangai seperti Hewan yang sukanya makan, Nembelek, makan, nembelek lagi, inginnya berburu makan aja Itu Pantas Binisbat Hewan sebab Tak Punya akal, Bedahalnya dengan kita manusia sudah di anugrahi Akal sempurna jadi urusannya tak hannya mencari makan ( Dunia), melainkan Agar berpikir juga bagaimana kita bisa menjadi pribadi Yang sholeh (syukur-syukur bisa ikut andil membela agama Allah) yang hingga akhirnya kita wafat mendapakan Khusnul Hotimah (aamiin).
- dan selayaknya jika seseorang hendak mencapai umur 60 tahun untuk memfokuskan hidupnya Mendekatkan diri kepada Allah, jadi sangat tidak Pantas Sekali diumur segitu Masih Sajak Berbuat Nakal (Maksiat), Tidakkah Allah Telah Mengirim Peringatan Berupa Uban Dikepala kita!? Cukuplah itu sebagai Pengingat kita jangan berlarut-larut Menggerutu (Menyesal) Karena Dosa yang telah kita lakukan Taubatlah !!!Sebelum Ajal menjemput Tiba.
#Apalah cinta jika tak membuatmu meneladani akhlak syaikhina
#Apalah ilmu jika tak meyelamatkanmu dari jeratan Dosa
#Apalah khidmah jika tujuannya adalah mencari Takhta dunia
#Apalah nikmat jika kau peroleh dengan cara tergesa-gesa
Ingatah !!!!
semua itu indah pada masanya...
Sadarlah...!!!
Awali harimu dengan bismillah
Biarkan Lelahmu Menjadi Lillah
Hingga Akhirnya Alhamdulilah
semua itu indah pada masanya...
Sadarlah...!!!
Awali harimu dengan bismillah
Biarkan Lelahmu Menjadi Lillah
Hingga Akhirnya Alhamdulilah
sekian Terimakasih semoga bermanfaat
#PenaSyaikhina
#SantriesmeSarang
#PenaSyaikhina
#SantriesmeSarang
Komentar
Posting Komentar